7 Proses Rancangan Desain Grafis

 

1. Menyusun Konsep

Konsep merupakan hasil kerja berupa pemikiran yang mendefinisikan tujuan, kelayakan, dan tujuan. Konsep dapat diturunkan dari pihak non-grafis, termasuk ekonomi, politik, hukum, budaya, dll, yang kemudian diterjemahkan ke dalam visual (bentuk, warna, tipografi, dll).

konsep adalah abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami. Aristoteles dalam “The classical theory of concepts” menyatakan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam kharakteristik.  

2. Memilih Media

Pencapaian kriteria target memerlukan studi kelayakan media yang tepat dan efektif untuk mencapai target tersebut. Media massa dapat berupa cetak, elektronik, outdoor, dll..

1) Cetak Saring -> media kain
2) Cerak tinggi / cetak timbul/woodcut -> media kayu lapis / tripleks, hardboard, metal, karet(linolcum), dan papan kayu
3) cetak datar (lithography) -> media batu kapur
4) Cetak dalam (intaglio) -> media logam

3. Menyusun Ide/Gagasan

Karena menemukan ide-ide kreatif memerlukan penelitian komparatif, literatur analitis yang luas, diskusi, dan wawancara, tujuan secara efektif mengenali tujuan dan membangkitkan kesan spesifik yang sulit dipahami. 

Salah satu sumber ide adalah imajinasi. Imajinasi, Jack dan Jerry Samuelson,adalah kekuatan dari dalam diri kita yang memungkinkan kita untuk mengalami apa yang kami telah alami, apa yang akan kita, dan apa yang tidak akan kami alami.imajinasi dapat menerobos keterbatasan ruang, waktu, dan kenyataan. Imajinasi dapat membawa kita ke dunia fantasi melalui dunia mimpi, yang adalah benar-benar cermin dari keinginan dan yang paling dalam pikiran kita.

Strategi yang membantu kami bermain dengan kekuatan imajinasi kita untuk memprovokasi ide-ide baru melalui penciptaan bentuk-bentuk baru yaitu:

  • Seleksi.

adalah proses pensortiran dimana kita menfokuskan pandangan kita ke satu bentuk tertentu untuk diobsevasi. Observasi meliputi perhatian detail terhadap bentuk, warna, cahaya, bahan, bagian-bagian daripada benda tersebut. Dengan observasi yang baik kita dapat menemukan bentuk-bentuk baru yang terdapat pada benda tersebut.

  • Alteration (perubahan)

adalah perubahan yang dilakukan pada sebuah benda sehingga tercipta sebuah benda yang baru. Penggabungan dua elemen yang berbeda, dapat menciptakan suatu bentuk baru. Apel dan resleting adalah dua elemen yang berbeda, penggabungan keduanya dan alterasi dari bentuk apel menghasilkan suatu bentuk baru yang mempunyai nilai dan arti baru.

  • Abstraksi

adalah pensederhanaan bentuk sehingga tercipta bentuk yang baru

4. Mempersiapkan Data serta Perancangan Data

Siapkan data dan desain data berupa teks atau gambar yang harus disortir dan diseleksi terlebih dahulu. Data sangat penting sehingga harus ditampilkan atau kurang penting harus ditampilkan lebih kecil, lebih ringan, atau sama sekali diabaikan.

Desain grafis dapat berupa data informasional atau data estetis. Data informasional dapat berupa gambar atau teks dan judul. Data estetika dapat berupa bingkai latar belakang, efek garis, atau bidang.

Untuk desain yang menggunakan komputer, datanya harus dalam bentuk digital/elektronik. Sehingga peralatan yang dibutuhkan untuk mengubah data analog menjadi digital, seperti scanner dan kamera digital, akan sangat berguna.

5. Melakukan Evaluasi dan Revisi

Melakukan evaluasi serta revisi dilakukan jika tidak ada kesesuaian dengan apa yang telah direncanakan dan atau jika ada perubahan lain.

Melalui proses review ini, sikap dan pola pikir seorang desainer grafis akan menentukan keberhasilan proses tersebut. Hal ini tentunya berkaitan dengan sejauh mana desainer dapat melihat kebutuhan mereka akan solusi visual dari sudut pandang klien.

6. Menghasilkan Final Artwork (FA)

Final Artwork (FA) merupakan dokumen desain akhir yang telah disetujui oleh pelanggan untuk ditransfer ke produksi cetak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain ukuran artwork, cut and cut, font (TTF), resolusi/dpi, mode warna, asosiasi gambar, format file (Pdf, Tiff, Jpg).

Final Artwork

Istilah-istilah umum dalam dunia desain dan percetakan yang perlu diketahui:

 

BLEED

Bleed adalah area desain di luar garis potong yang berfungsi untuk mengantisipasi bergesernya tingkat akurasi pada saat hasil cetak dipotong.

Ukuran bleed pada umumnya adalah 3mm di setiap sisi (atas, bawah, kiri, kanan).

Contoh: Ukuran jadi desain Anda adalah 21×15 cm. Bila ditambah bleed maka ukuran dokumen Anda akan menjadi 21.6 x 15.6 cm.

 

CMYK, 300dpi, TIFF

CMYK: merupakan format warna yang dapat dikenal oleh mesin cetak (format RGB adalah format warna monitor & hanya dapat digunakan pada media digital seperti website, gadget, dsb.).
300 dpi: merupakan patokan standar cetak dunia agar sebuah desain layak cetak.
TIFF: format file berkualitas tinggi yang dianjurkan apabila Anda memiliki tautan/link desain (format JPEG memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan format TIFF).

 

CROP MARKS (TANDA POTONG)

Crop Marks sangat membantu sebagai patokan saat hasil cetak hendak dipotong. Saat ini hampir semua program desain telah memiliki fasilitas pembuatan crop marks secara otomatis. Namun apabila dilakukan secara manual, gunakan swatch colour ??Registration?? atau C=100, M=100, Y=100, K=100. Panjang garis cukup 5mm dengan tipe hairline (0,25pt).

 

CONVERT TULISAN & EKSPOR KE PDF

Saat membuat Final Artwork, font harus diconvert. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tulisan yang hilang pada saat file dibuka di percetakan. Ingatlah untuk selalu sertakan jenis-jenis font yang Anda gunakan dan disimpan di dalam folder tersendiri ketika file desain tersebut dikirim ke percetakan.
Saat ingin mengirimkan Final Artwork ke percetakan, sangat disarankan agar Anda mengirimkannya dalam bentuk PDF dengan resolusi tinggi. Pastikan sebelumnya bahwa tulisan sudah diconvert sebelum melakukan ekspor file ke dalam bentuk PDF, agar tidak terjadi missing font.

PRE-PRESS

Pre-press merupakan tahapan pertama dalam proses cetak di mana semua elemen desain (tulisan & gambar) diperiksa kelayakannya untuk naik cetak. Prosesnya dimulai saat sebuah final artwork di-package dan dikirimkan ke percetakan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi kualitas gambar, komposisi warna, ketepatan pengaturan ukuran lembar kerja, pengaturan kateren (bila lebih dari 4 halaman), dan detil teknis lainnya.

Setelah komponen-komponen ini diperiksa dan dinyatakan layak cetak, maka proses akan dilanjutkan ke proses proofing untuk disetujui klien (jika masih ada perubahan, maka sebaiknya paling lambat dilakukan pada tahap ini). Setelah klien menyetujui proof tersebut, maka proses pembuatan plat cetak dimulai. Pada saat plat cetak sudah dibuat, maka proses produksi yang sebenarnya telah dimulai sehingga pada tahap ini proses revisi sudah tidak dapat lagi dilakukan.

 

PRESS

Tahap pertama pada proses cetak ini dikenal dengan istilah ??Make-Ready Process??, yang meliputi: pembuatan plat cetak, pemasangan plat ke mesin cetak, pemotongan kertas dan proses pengisian kertas ke mesin cetak, pengaturan tinta, serta proses penyesuain warna hingga diperoleh kestabilan tinta cetak sesuai standar yang diinginkan di atas kertas sesuai proof yang telah disetujui oleh klien.

Saat warna yang diinginkan sudah diperoleh, maka proses cetak sesuai kuantitas yang tertera pada spesifikasi akan berlangsung.

 

POST-PRESS

Proses post-press ini juga dikenal dengan istilah proses penyelesaian. Pada tahap ini, lembaran hasil cetak akan diolah ke dalam bentuk jadi sesuai spesifikasi yang telah disetujui oleh klien, misalnya: pemotongan hasil cetak ke ukuran jadi, proses laminasi, pond, foil, emboss, serta proses jilid. Setelah proses penyelesaian ini selesai, maka produk siap dipak dan dikirimkan kepada klien.

 

VEKTOR

Gambar vektor dibentuk dari berbagai komponen-komponen individu yang terdiri dari berbagai garis, bentuk & warna. Tidak bergantung pada resolusi (mengubah ukuran tidak akan memengaruhi kualitas gambar). Ukuran file lebih kecil. Tidak dapat digunakan untuk reproduksi foto realistik (realistic photo reproduction).

 

7. Proses Produksi

Melakukan proses produksi setelah desain selesai, yang terbaik adalah menjalankan uji coba (pra-cetak pratinjau hasil cetakan Anda pada mesin sebelum menyalin), untuk memastikan warna dan hasil cetak yang tepat. Jika tidak ditemukan kesalahan, desain siap untuk disalin/dicetak

Untuk menambah wawasan pendidik, mengenai berbagai tips dan trik yang bermanfaat, pendidik dapat membaca berbagai informasi di naikpangkat.com.

Selain itu, untuk meningkatkan kompetensi, pendidik dapat megikuti berbagai tawaran program pelatihan dari e-guru.id, salah satunya adalah Pelatihan Ice Breaking Seru, No Boring Dan Anti Garing Agar Pembelajaran Menjadi Menarik Dan Menyenangkan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sintaks Khusus Mesin Pencari (Google)